Minggu, 24 Februari 2019

Melodi Sebuah Kisah

Sedetik telah berlalu meninggalkan jejak langkah kaki. Langkah yang pergi dengan kegembiraan namun sedikit tergores oleh ketakutan dan kerinduan. Aku takut tidak memiliki cukup kesempatan lagi untuk sekedar menyapamu, dan kerinduan akan cerita di mana kita saling bercengkerama. Sungguh, membayangkan hal itu tidaklah mudah apalagi jika harus menjalaninya.

Kau tahu? Rasanya pertemuan singkat ini terlalu sulit untuk kuakhiri. Bagaimana tidak jika kenangan di dalamnya begitu berarti dan telah terpatri. Langkahku semakin gontai bak pepohonan yang diterpai badai membayangkan hariku yang akan kembali sunyi. Inginku berteriak dan memaki namun nyatanya yang mampu kulakukan hanyalah merenung sepanjang hari. Ironis? Entahlah, jika kau ingin merasakan mari sejenak bertukar posisi.

Kecewa? Tidak. Aku hanya ingin menegakkan kembali langkahku yang gontai, namun Tuhan begitu baik. Ia memberikan kembali apa yang pernah kumiliki, masa yang pernah kulalui, dan kisah yang hampir terhenti. Ia membawaku ke suatu titik di mana sebuah hal terjadi lebih indah dari apa yang kurindukan. Aku tidak mengerti apakah ini sebuah kenikmatan atau justru ujian, aku hanya berharap ini adalah kebaikan yang dilimpahkan Tuhan.

Terimakasih kenangan, akhirnya kita berjumpa lagi di lain kesempatan. Kuharap ini dapat menjadi obat kerinduan yang telah merasuki angan.

Senin, 04 September 2017

Dear My Future

Dalam keheningan malam aku bermunajat.
Bersimpuh menengadah mengharap kehadiranmu yang masih tiada dapat kujabat.
Aku telah berjalan melewati bermilenia kehidupan.
Air mata, duka, canda dan tawa tiada henti menyapa.
Dimana aku akan bermuara? Entahlah, bahkan dermaga pun enggan mengizinkanku untuk berlabuh.
Untukmu yang selalu kusebut dalam sekelebat doaku, aku masih merindukanmu meskipun kita tidak saling bertatap.
Lalu dirimu hadir menyapa, menyiram hamparan keheninganku dengan kesejukan akhlak dan hatimu.
Tuhan, inikah separuh hatiku yang Engkau kirim?
Di sinikah aku akan berlabuh dan mulai menorehkan tinta hitam di atas layar suci tentang hidupku?
Untukmu calon penyempurna separuh imanku, kuharap denganmu aku akan merasakan euforia yang penuh warna.
Dan aku berharap dirimulah nahkoda yang akan membawaku menuju surga-Nya.


Oleh : Mamik Erina

Sabtu, 25 Maret 2017

Berbagi Inspirasi : Pohon-Pohon Kuat yang Tidak Tumbang Oleh Angin Badai

"Terkadang orang lain menilaimu hanya dari satu sisi saja tanpa tahu apa yang kamu pikirkan dan kamu lakukan. Jangan pernah meruntuhkan pondasi yang telah kau bangun dengan 1 kalimat yang merendahkanmu" (Mamik Erina, 2017)

Hai para Blurkers dan Blogoholics. Kali ini Erina akan sedikit membahas tentang kalimat yang Erina buat dan Erina sampaikan di atas. Yapp, bukan rahasia umum lagi dalam hidup kita pastinya ada yang suka dan tidak suka dengan kita. Erina sangat setuju dengan kalimat yang pernah disampaikan untuk kasih semangat ke Erina dari Hartawan Candra Putra, kalimatnya adalah "Sekuat apapun angin badai, akan tetap menyisakan pohon-pohon kuat yang tidak tumbang. Juga dari mbak Heni Satriani nih,  begini kalimatnya, "Bagi mereka yang tak suka, anggap saja pemicu diri untuk tujuan utama (kesuksesan)". Erina menyimpulkan bahwa kita harus menjadi orang-orang kuat yang tetap tegar menghadapi orang-oang yang tidak menyukai kita, justru apa yang mereka lakukan terhadap kita harus kita jadikan motivasi untuk terus menjadi lebih baik.

Sobat Blurkers dan Blogoholics sekalian, tentunya ada gejolak dalam hati kita menghadapi semua ini. Jika kita belum terbiasa dengan semua ini pasti rasanya sangat berat untuk menghadapinya. Atau mungkin diantara sobat  Burkers dan Blogoholics memiliki jiwa sensitif pasti ingin rasanya lari dari semua ini. Apalagi tidak hanya 1 atau 2 orang saja yang mencibir kita, tetapi hanya 1 atau 2 orang saja yang tidak mencibir kita. Hal ini wajar kok, Erina juga pernah mengalami hal serupa dan meskipun hal ini bukan pertama kalinya terjadi tapi tetap saja rasanya tetap menyakitkan.

Tapi perlu diingat juga sobat, bahwa semakin banyak orang yang merendahkan kita itu menandakan semakin tinggi pula diri kita. Disini bukannya Erina mengajarkan sombong, tapi kebanyakan orang yang tidak menyukai kita ini sebenarnya mengakui bahwa diri kita memiliki kemampuan yang tidak mereka miliki. Sadar atau tidak kita ini berbeda. Entah kita dinilai sok baik karena perbuatan baik kita, sok rajin karena kita disiplin, sok pintar karena kita memiliki ilmu dan sederet kawan-kawan "sok" yang dijadikan alasan mereka untuk tidak menyukai kita. Bahkan jika setelah Erina posting artikel ini lalu muncul lagi orang-orang yang tidak menyukai Erina pun kita tidak tahu, yang jelas Erina cuma ingin berbagi kisah saja. Tentunya kita tidak bisa selalu menanggapi mereka yang tidak menyukai kita. Mereka tidak menyukai kita bisa saja setiap orang alasannya berbeda, kita tidak bisa berfokus kepada semua persepsi mereka terhadap diri kita. Seperti yang dikatakan mbak Atidati An'umillah bahwa kita tidak bisa fokus ke semua hal. Sobat, kita tidak bisa mendengarkan mereka satu per satu, tidak bisa membenarkan semua perkataan mereka, tapi juga tidak bisa menyalahkan semua perkataan mereka. Inilah yang dikatakan bahwa mereka yang tidak menyukai kita tetap bisa menjadi motivasi kita untuk menjadi yang lebih baik. Caranya dengan mempertimbangkan cibiran mereka, jika itu baik dan memungkinkan untuk menjadikan diri kita lebih baik maka turutilah. Namun jika mereka tidak menyukai kita dengan alasan-alasan yang tidak membangun, dan mereka sudah seperti haters untuk kita maka perkataan mereka tidak memiliki nilai positif apapun untuk diri kita. Atau bahkan hinaan mereka membuat kita terpuruk, dalam kondisi inilah kita harus menjadi pohon-pohon kuat yang tidak tumbang oleh terpaan angin badai.

Sobat Blurkers dan Blogohoics tercinta,..
Ada kalanya kita ingin menyerah dengan keadaan dimana kita merasa disudutkan, disendirikan, menjadi bahan sindiran, dan menjadi bahan tertawaan. Tapi cobalah untuk tidak terlalu membuang waktu untuk kesedihan dan rasa kesendirian, dan jangan terlalu larut memikirkan semua itu hingga mengganggu kehidupan kita yang lain, juga merenggut waktu kita dari hal yang lebih penting. Diantara 1000 orang yang tidak menyukai kita pasti ada 1 atau 2 orang yang benar-benar bisa kita percaya dan benar-benar bisa menjadi sahabat kita. Percayakan kisah kita pada mereka, curahkan keluh kesah pada mereka, berbagilah dengan mereka. Tuhan tidak membiarkan kita menghadapi masalah sendirian, ada keluarga dan sahabat yang setia melangkah bersama kita. Tetaplah tersenyum, jangan pernah meruntuhkan pondasi yang telah kau bangun dengan 1 kalimat yang merendahkan kita, dan jadilah pohon-pohon kuat yang tidak tumbang diterpa angin badai. Semoga Tuhan menjadikan kita orang-orang yang sabar dan kuat.

Sabtu, 10 Desember 2016

P2KK UMM Angkatan 18 Kelas Al-Kindi

Al-Kindi,,, Mantap jiwa...




Ketua kelas Al-Kindi : Kombang Dewa Syah Putra


Selamat milad bang Asep.. Eh, salah,, selamat milad Yahsya :-D


Peserta terbaik dari kelas Al-Kindi : Ridwan Ahmad Fauzan


Outbond kelas Al-Kindi


Teteh Yenik & kakak Kombang Dewa Syah Putra



Hari terakhir P2KK


Selasa, 01 November 2016

Bripka Sanda Prasetyo, Polisi Peduli Disabilitas



Apa yang pertama kali terlintas dalam pikiran anda ketika mendengar kata polisi? mungkin yang terlintas dalam fikiran sebagian besar orang adalah kantor polisi dan penjaga keamanan serta ketertiban masyarakat (kamtibmas). Namun pernahkah terlintas dalam fikiran anda seorang polisi yang juga mengabdi kepada penyandang difabel/disabilitas? Ya, inilah sosok polisi yang begitu peduli dengan kaum disabilitas.





Beliau adalah Bripka Sanda Prasetyo, seorang anggota polsek Sumberpucung tepatnya anggota bhabinkamtibmas desa Karangkates kecamatan Sumberpucung. Beliau adalah satu-satunya polisi di kabupaten Malang yang peduli disabilitas. Di waktu senggangnya selepas waktu dinas beliau banyak menggunakan waktunya untuk mengunjungi disabilitas, bisa dikatakan bahwa beliau adalah bapak bagi mereka. Tindakan yang dilakukannya ini pun mengundang rasa kagum dari masyarakat luas, tak hanya masyarakat Sumberpucung. Ketulusannya dalam membina disabilitas sungguh luar biasa, beliau rela menyisihkan waktunya di sela-sela waktu dinas untuk berkunjung dan memberi motivasi untuk mereka. Beliau tak pernah memikirkan dirinya, baginya yang terpenting adalah bagaimana nanti anak-anaknya bisa sukses, dan tidak lagi dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Baru-baru ini beliau mendapatkan penghargaan dari Kapolres Malang sebagai polisi peduli disabilitas, namun ketika ada yang memberi ucapan selamat beliau hanya berkata “Saya tidak ingin dan tidak membutuhkan penghargaan ini. Saya ikhlas membimbing anak-anak saya dan saya hanya berharap kelak mereka akan menjadi orang suskses dan bisa membantu saudara-saudara disabilitas lainnya” ujarnya sembari tersenyum.



Subhanallah, beliau adalah sosok berhati mulia yang dikirim Tuhan sebagai hadiah istimewa bagi disabilitas. Semoga sosok seperti beliau ini akan terlahir lebih banyak lagi. Amin...

   












Jumat, 28 Oktober 2016

WE LOVE YOU ALL

Karena kalian lah yang memberi warna baru dalam hidupku..
 



 







































Selasa, 18 Oktober 2016

Surat Untukmu :-)

     Hai kamu... Iya kamu.. Kamu yang selalu aku rindukan. Aku sangat menyayangimu meski aku hanya sekali saja pernah bertemu denganmu 7 tahun lalu. 15 april 2009, sejak hari itulah aku mulai menyayangimu dan akan terus menyayangimu selamanya. Kau tau? Kau adalah hadiah terindah kedua yang pernah Tuhan perlihatkan untukku. Ya, sekedar diperlihatkan namun tidak untuk diberikan padaku. Tapi aku bahagia pernah bertemu denganmu, aku bahagia karena Tuhan telah memperlihatkan dirimu padaku meski aku hanya bisa memandangmu sekali seumur hidupku. Andai kau ada disini aku akan berbicara banyak padamu. Aku akan bercerita tentang kehidupanku padamu, dan kita akan saling berbagi kisah. Aku ingin mempersembahkan hidupku untukmu juga, tapi karena itu tidak mungkin jadi aku hanya mempersembahkannya untuk orangtua dan orang terdekatku lainya. Kau tau? Kadang aku berandai-andai membayangkan kita berdua saling berbagi dan tertawa bersama. Kakak sudah berkeluarga, jadi aku tak banyak bicara tentang kehidupanku padanya. Andai kau ada disini pasti akan kuceritakan semua padamu. Tapi tidak apa-apa, itu mungkin karena kau tidak diizinkan untuk menerima celotehku. Hehehe...

Sayang....
     Meski aku tak pernah bisa untuk bertemu denganmu lagi, aku akan tetap berkunjung ke rumahmu membawa doaku untukmu seperti yang biasa aku kirim untukmu dari rumah. Meski kau belum pernah menatapku sama sekali, tapi aku yakin Tuhan pasti sudah memberitahumu siapa aku. Aku akan menyusulmu, tapi nanti. Sekarang aku masih punya banyak tugas dsini, aku harus menyelesaikan semua tugasku disini. Tuhanlah yang mengatur kapan aku akan menysulmu. Yang pasti tugasku masih menanti, dan aku akan terus mencari cerita baru lagi disini.

Selamat beristirahat adik cantikku, tenanglah kau disana dengan malaikat yang mendampingimu. Dan bersama Tuhan yang telah menjemputmu kembali ke pangkuan-Nya. Salam dariku dan juga mereka yang selalu menyayangimu.