Tarian Kuda Lumping merupakan ikon daerah Jawa Timuran. Tarian ini
biasa disenggarakan untuk acara hajatan atau sekedar dipertontonkan
untuk hiburan. Tarian ini dimainkan oleh banyak orang. Dalam
pergelarannya tari ini terbagi menjadi 4 tarian utama yaitu 2 kali tari
buto lawas, tari senterewe, dan pegon. Namun itu hanya tarian pokok,
masih ada banyak tarian didalamnya yang setiap daerah mungkin tidak
sama.
Dalam tarian buto lawas terkadang ada beberapa penari yang kerasukan. Tanpa sadar mereka terus menari dan meminta sesuatu hal yang terdengar tak lazim. Seperti memakan sisa api, memakan pecahan kaca, memakan ayam hidup-hidup, menari bersama penonton, dan hal-hal lainnya. Biasanya momen-momen seperti inilah yang paling ditunggu-tunggu oleh penonton, dimana mereka akan menyaksikan kelucuan penari yang dalam keadaan tidak sadar tersebut meminta ini itu dengan bahasa isyarat tanpa berkata sepatah kata apapun. Ada yang takut, namun ada juga yang tertawa lepas.
Biasanya pada bagian terakhir penutupnya adalah tari senterewe. Tari Senterewe ini dimainkan oleh 6-8 penari. Penari bisa keseluruhan laki-laki ataupun laki-laki berkolaborasi dengan perempuan. Tari Senterewe biasanya lebih santai dibandingkan tarian lainnya. Gerakan yang santai namun enerjik ini menjadi penutup serangkaian tarian dalam Kuda Lumping. Sungguh menarik bukan??
Terimakasih..
BalasHapus